MAKASSAR, BLAM – Pengukuran
Efektivitas Pelatihan Moderasi Beragama bagi ASN yang dilaksanakan Balai
Litbang Agama Makassar (BLAM) telah memasuki tahap finalisasi instrumen.
Untuk
itu, BLAM menggelar kegiatan Finalisasi Instrumen untuk Pengukuran Efektivitas
Pelatihan Moderasi Beragama bagi ASN yang berlangsung fullday di Hotel Aryaduta pada Rabu (01/02).
Dalam
kegiatan ini, BLAM mengundang peserta yang memiliki pengetahuan mumpuni di bidang
statistik untuk menjaga ketepatan instrumen yang digunakan, juga peserta yang
dalam kesehariannya bergelut dengan moderasi beragama.
Kegiatan
yang bertujuan mengukur ketepatan instrumen ini dihadiri sekitar 30 orang
peserta. Di antaranya, guru besar dan dosen yang memiliki kepakaran dalam ilmu
statistik dari tiga universitas besar di Kota Makakssar, yakni UNHAS, UNM, dan
UIN Alauddin Makassar.
Mereka
adalah: Prof. Dr. Baso Intang, M.Pd, Dr. Kaharuddin Arafah, M.Si, Dr. Anna
Islamiyati, S.Si., M.Si, dan Dr. Hj. Misykat Malik Ibrahim.
Selain
itu, kegiatan ini juga dihadiri perwakilan dari Kanwil Kementerian Agama
Provinsi Sulawesi Selatan, Balai Diklat Keagamaan (BDK) Makassar, serta peserta
internal dari BLAM yang terdiri dari panitia, koordinator, dan tim yang akan
terjun ke lapangan melakukan pengukuran.
Kepala
BLAM, Saprillah, saat memberikan sambutan mengatakan bahwa Pengukuran
Efektivitas Pelatihan Moderasi Beragama bagi ASN ini sejatinya bertujuan untuk menganalisa
efektifitas pelatihan moderasi beragama bagi ASN sehingga dengan adanya hasil
penilaian efektifitas maka dapat ditentukan kebijakan lanjutan yang lebih baik
guna membangun moderasi beragama di Indonesia, khususnya di wilayah timur
Indonesia, yang menjadi wilayah kerja BLAM.
“Moderasi
beragama ini adalah sebuah ruang di mana orang memandangnya dari sudut pandang
yang berbeda-beda. Ada yang sangat negatif, ada yang negatif, ada yang sangat
positif, ada yang positif, dan ada juga yang apatis. Domain kita adalah
memastikan bahwa pelatihan moderasi beragama itu tidak gagal,” ujar pria yang
juga dikenal sebagai Instruktur Nasional Moderasi Beragama, ini.
Rangkaian
pengukuran yang dijadwalkan dari Januari hingga Maret ini akan dilaksanakan di
6 provinsi, yakni Papua, Maluku Utara, Maluku, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Utara dan Sulawesi Selatan.
Adapun
tahapan pelaksanaan kegiatan pengukuran ini terdiri dari rapat persiapan,
penyusunan instrumen, technical meeting, advance pengukuran, validasi
instrumen, coaching (verifikasi/finalisasi instrumen pengukuran), persiapan
pengukuran, pengukuran, verifikasi data hasil pengukuran, triangulasi,
penyusunan policy paper, dan sosialisasi/diseminasi pengukuran. (nr)
Penulis : Nursaripati Risca
Editor :
Sumber :