MAKASSAR, BLAM – Balai Litbang Agama Makassar kembali menggelar serial diskusi Mingguan, di aula lantai 3 Kantor BLAM, Senin, 8 Maret 2021. Selain digelar di kantor, diskusi ini ditayangkan pula melalui zoom meeting.
Diskusi yang telah memasuki Minggu keempat ini, menghadirkan Kelompok 4 sebagai penyaji, dan dihadiri peserta khusus dari kalangan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) dan pegawai honorer BLAM.
Kelompok 4 yang digawangi Abdul Karim, Sari Damayanti, dan Risma Andayani, mendedah pemikiran Tom Nichols melalui karya apiknya, The Death of Expertise, atau Matinya Kepakaran. Mereka yang tergabung dalam Kelompok 4, adalah CASN dan pegawai honorer BLAM.
Abdul Karim menyatakan, pekembangan internet dan media sosial yang pesat cukup banyak memberi efek signifikan terhadap berbagai informasi dan data. Berdasarkan buku Tom Nichols, semua orang bisa berpendapat layaknya seorang ahli.
“Banyak orang tidak percaya terhadap omongan para pakar di bidangnya. Padahal, orang itu punya pendidikan dan sertifikasi sesuai kapasitasnya,” kata Karim.
Jalannya diskusi berlangsung menarik. Semua peserta terlihat cukup aktif bertanya dan interaktif menanggapi tema yang menjadi pembahasan Kelompok 4.
Sementara itu, BLAM sebagai lembaga penelitian sejak dulu mentradisikan pengayaan beragam literatur dan berdiskusi. Karena itu, peneliti dituntut rajin membaca untuk menambah dan membuka wawasan berpikir.
“Membaca apa saja sangat baik untuk memperkaya pengetahuan dan menjadikan kita lebih terbuka terhadap dunia luar. Membaca buku, jurnal, laporan penelitian, dan novel, merupakan tradisi yang sangat baik. Jadi, selain mengetahui isu-isu aktual, peneliti juga harus bisa memproduksi wacana dari hasil bacaannya itu,” kata Kepala BLAM, Dr. H. Saprillah, M.Si.
Sementara pegawai yang bukan peneliti, kata Saprillah, mereka juga didorong untuk mengetahui istilah-istilah umum yang kerap menjadi perbincangan dalam dunia riset, seperti, antara lain, apa yang dimaksud desain operasional, pertanyaan penelitian, metodologi penelitian, dan kerangka teori.
“Setidaknya, kalau ada peserta luar bertanya tentang apa kegiatan kita, para pegawai minimal bisa menjelaskannya sedikit. Apalagi, mereka (pegawai) juga selalu diikutkan dalam setiap kegiatan BLAM,” kata Saprillah. (ris)
Penulis : Nursaripati Risca
Editor :
Sumber :