Top
    blamakassar@kemenag.go.id
(0411) 452952

BLAM Selenggarakan Coaching Penyuluh Agama sebagai PIC Religiosity Mapping

Senin, 27 Maret 2023
Kategori: Berita
241 kali dibaca

MAKASSAR, BLAM - Religiosity Mapping adalah program pemetaan potensi keagamaan berbasis digital yang merupakan supporting system dari program mandatori transformasi digital di Kementerian Agama. Kegiatan ini merupakan program kerjasama antara Balai Litbang Agama Makassar (BLAM) dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha BLAM, Andi Isra, ketika membuka acara Finalisasi instrumen dan coaching person in charge (PIC) Religiosity Mapping di Hotel Aryaduta Makassar, Senin (27/3).

"Religiosity Mapping adalah upaya kolaboratif antara Kanwil Kemenag Prov. Sulawesi Selatan dan BLAM untuk mewujudkan peta potensi keagamaan berbasis digital di Provinsi Sulawesi Selatan. Tentu program ini adalah supporting system untuk mendukung program prioritas Kementerian Agama khususnya transformasi digital" jelas Andi Isra.

"Sebagai program kerjasama, tentu kami berharap partisipasi Kemenag Kab/Kota untuk mendukung program tersebut, dengan langkah pelibatan SDM Kemenag khususnya Penyuluh Agama sebagai pengumpul data lapangan" paparnya.

Selanjutnya Andi Isra juga menjelaskan alasan memilih penyuluh sebagai PIC. Menurutnya, pelibatan penyuluh dalam pemetaan potensi keagamaan sangat kontekstual dengan tugas penyuluh agama. Sebagai garda terdepan Kementerian Agama dalam membina umat, penyuluh agama dituntut untuk memahami potensi keagamaan di wilayah binaannya masing-masing.

“Setiap penyuluh semestinya memahami potensi keagamaan di setiap wilayahnya, sehingga kendala seperti sulitnya ditemukan data keagamaan yang valid serta tak adanya visualisasi data bagi seluruh stakeholder dapat ditangani. Sekali lagi, ini semua agar terwujud kebijakan based on data,” lanjutnya.

Sementara itu, tim teknis Religiosity Mapping dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Baso Marannu memaparkan bahwa media pengumpulan data akan menggunakan aplikasi Appsheet berbasis android dengan sistem online dan realtime yang dengan mudah dioperasikan.

“Proses update data berlangsung saat itu juga setelah enumerator melakukan pemutakhiran data melalui smartphone-nya, kalau pun delay, perubahan data paling lambat terjadi dua sampai tiga menit setelah penginputan dilakukan,” papar Baso.


"Jika aplikasi ini berfungsi dengan baik, maka kendala teknis di lapangan terkait data potensi keagamaan dapat diatasi oleh penyuluh dengan cepat dan tepat" Lanjutnya

 

Sebelumnya, dalam sesi paparan instrumen, Surya Rahmah sebagai koordinator program menjelaskan bahwa data yang dikumpulkan oleh para penyuluh selaku enumerator pengumpulan data kelak terdiri atas dua puluh field data, yakni: masjid, pura, gereja, vihara, mushollah, penduduk, pondok pesantren, penyelenggara haji dan umroh, madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, madrasah aliyah, tokoh agama, remaja masjid, majelis taklim, rumah tahfidz, organisasi keagamaan, perkumpulan tarekat, pengurusan jenazah, diniyah takmiliyah, dan taman pendidikan qur’an.

Kegiatan yang berlangsung fullday ini, diikuti oleh empat puluh peserta yang berasal dari unsur Penyuluh Agama sebagai PIC Kemenag Kab/Kota dari 23 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan, Tim Penyelenggara dan ASN lainnya. (air).

Penulis : BLA Makassar

Editor :

Sumber :


Berita Terkait

ARSIP